Dari ngobrol dengan guru anak saya di sekolahnya, saya mendapatkan informasi bahwa banyak sekali sekolah yang memblokir akses ke website facebook pada jam sekolah. Dalam arti, sekolah menyinyalir facebook mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Meski dianggap sebagai ‘pengganggu’ saya justru menemukan fakta sebaliknya. Saat saya bertanya ke para siswa , ternyata hampir 100% memiliki akun facebook dan aktif menggunakannya.
Terintegrasi telepon genggam dengan akses internet didalamnya, menjadikan siswa semakin mudah membuka facebook dengan handphone-nya. Data menunjukkan bahwa sebanyak 10.424.680 pengguna mengakses facebook melalyu smartphone, di mana Blacberry menempati posisi teratas dengan 8.145.140 pengguna, android 1.920.700, iPhone 318.120, dan windonws mobile 40.720.
Melarang siswa untuk tidak menggunakan facebook adalah perbuatan sia-sia, nyatanya ‘ia’ sangat disukai para siswa. Mereka bisa berkomunikasi dengan temannya, mendapatkan teman baru, membuat status apa yang dia rasakan, membaca status dan mengomentarinya, membuat video ‘narsis’ agar dilihat teman-temannya atau sebaliknya meliahat video narsis temannya, dan sebagainya.
Facebook ibarat sebuah pedang, maka digunakan untuk kebaikan atau digunakan untuk kejahatan terserah pemakainya. Jika kita melihat fungsi facebook dari kaca mata positif sesungguhnya banyak manfaatnya. Bisa menampilkan teks, gambar, video, chatting, kirim pesan dan mungkin yang lainnya.
Maka sesungguhnya ini bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk membelajarkan siswa dengan facebook. Daripada digunakan untuk ‘kejahatan’ narsis-narsisan, posting status ga penting, galau-galauan, comment cemungut-cemunguta.
Di bawah ini fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media pembelajaran :
Facebook group, dalam hal ini setiap pengguna facebook dapat mempergunakan ,membuat dan bergabung pada sebuah group, tentunya dalam hal ini group facebook dalam kajian-kajian keilmuan, dan komunitas peserta didik.
  • 1. Facebook share, fitur ini untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-temannya.
  • 2. Fiture chat, fitur untuk ngobrol langsung dengan sesama pengguna facebook yang telah menjadi teman kita dan bisa menjadi media diskusi 
  • 3. Facebook note, fitur ini adalah fitur untuk memuat tulisan. 
  • 4. Facebook quiz, fasilitas facebook ini adalah kita bisa membuat quiz dan fiitur ini bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.
Dalam implementasinya model pembelajaran yang bisa di gunakan yaitu pembelajaran Group Investigation  dan TPS (think, pair and share) dengan cara membuat forum diskusi di grup facebook. Kemudian guru bisa berperan aktif dengan cara membuat grup yang berkenaan dengan mata pelajaran yang di ampuh kemudian mensosialisasikannya kepada peserta didik. Dalam grup, guru bisa share materi dari web hal ini untuk menambah bahan ajar buat siswa, ruang konsultasi, dan ringkasan materi pada note. Kemudian juga dalam facebook ada fasilitas games quiz yang bisa dijadikan media latihan dengan membuat latihan/quiz di facebook. E-learning dengan media facebook di harapkan akan menjadi media yang menarik dan dekat dengan peserta didik yang akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan tercapainya ketuntasan belajar. Dalam model bisa di simpulkan dengan gambarkan sebagai berikut :



Jadi penggunaan facebook dalam artikel ini sebagai media pembelajaran kreatif e-learning adalah solusi alternatif bagi permasalahan dalam remedial teaching dan pengayaan karena pembelajaran e-learning dengan media facebook lebih fleksibel tidak terbatas oleh jam tambahan KBM di sekolah, ruang kelas dan tatap muka intensif. Dalam pembelajaran ini adalah student center dengan cara mengoptimalkan fitur/aplikasi yang ada pada facebook sebagai  media pembelajaran diantaranya chating, forum diskusi, pesan, tautan/link dengan situs lain, grup, dan games quiz, di mana kesemuanya itu kita pergunakan sebagai media e-learning yang menarik dan dekat dengan peserta didik yang di harapkan akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pengembangan pembelajarannya dan tercapainya ketuntasan belajar. Dalam implementasinya untuk menyukseskan model pembelajaran ini diperlukan partisipasi pihak-pihak terkait untuk meminalisir pengaruh negatif  penggunaan facebook  dan meningkatkan manfaat facebook sebagai media pemebelajaran yang menarik penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1). Sosialisasi dari sekolah kepada peserta didik supaya memahami betul apa itu pengaruh/dampak, manfaat, dan potensi penggunaan facebook sebagai media pembelajaran yang kreatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2). Diperlukan adanya semacam penasehat (counsellor) untuk media share pada peserta didik selama mengakses menggunakan facebook sebagai media pembelajaran bisa itu guru, orang tua, teman atau orang lain yang dipercaya.
Memanfaatkan Grup Facebook Khusus mata pelajaran atau kelas tertentu akan sangat membantu dan bermanfaat untuk proses belajar mengajar juga.
Saat saya mengikuti kegiatan Workshop Tentang Facebook dapat dimanfaatkan juga menjadi media pembelajaran, mengkomunikasikan tugas melalui facebook ke para siswa. Kita siapkan bahan ajar, media, hingga evaluasinya via group facebook. Cari pilihan yang menarik untuk siswa, animasi dan video. Komentari pertnyaan-pertanyaan siswa saat guru (admin) rehat atau pada malam harinya. InsyaAllah bisa jalan, sesampainya di sekolah semua tugas sudah terkumpul di meja guru.
Niatkan group yang dibuat para guru, untuk melengkapi belajar siswa di luar jam sekolah, belajar mandiri di rumah, dimanapun dan kapanpun. Para Guru juga bisa membuat Blog juga, minta siswa untuk mengakses secara berkala sebagai pelengkap ‘referensi’ belajar para siswa.
Bapak-Ibu guru, mari kita gunakan facebook untuk melengkapi sumber belajar siswa, menyemangati, bahkan mendidik para siswa. Karena di sanalah (facebook) sebagian siswa kita ‘menghabiskan’ waktunya. Yang perlu diingat juga, mari suguhkan layaknya TV, yaitu acara yang menarik. Karena ada banyak channel lain yang bisa dipilih oleh para siswa. Agar ‘pedang’ digunakan sebagaimana fungsi sebenarnya. Semoga bermanfaat ...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top